Senin, 24 Januari 2011

Rangkuman Bab 7 : Masyarakat Pedesaan dan masyarakat perkotaan.

Sebelum masuk pada substansi penulisan, ada baiknya jika kita mengenal apakah itu masyarakat. Banyak definisi masyarakat yag diungkapkan oleh para ahli. Tetapi dari berbagai pendapat tersebut, saya dapat menyimpulkan bahwa masyarakat adalah suatu kelompok terbesar daripopulasi manusia yang membentuk suatu komunitas karena adanya suatu persamaan baik dalam hal sosial, budaya maupun tempat tinggal yang terorganisir, saling berinteraksi dan saling membangun.

Dalam perkembangan zaman yang semakin cepat, terbentuklah suatu istilah yang berkaitan dengan ciri-ciri suatu daerah. Ada daerah yang berkembang sangat pesat dan menjadi suatu pusat pertumbuhan negara. Di daerah ini aktifitas ekonomi terasa sangat nyata. Perputaran uang terjadi setiap detik. Daerah ini dinamakan perkotaan. Perkotaan memiliki fasilitas yang lengkap yang memungkinkan terjadinya aktiftas ekonomi yang berkelanjutan.

Selain perkotaan kita mengenal yang dinamakan pedesaan. Daerah ini merupakan kebalikan dari perkotaan. Dari pedesaanlah sebagian besar masyarakat kota berasal. Sebagai daerah yang mungkin tidak sebaik perkotaan dalam hal fasilitas dan infrastruktur, pedesaan juga mempunyai potensi bisnis tersendiri yang tidak kalah dengan perkotaan. Di pedesaan banyak terdapat sawah, kebun, ladang yang mengembangkan industri agrobisnis. Tanaman pangan ini tentu saja akan diperjual belikan di perkotaan juga. Maka dari itu hubungan pedesaan dan perkotaan saling membutuhkan.

Beberapa ciri yang membedakan desa dan kota :

  • Jumlah dan kepadatan penduduk
  • Lingkungan hidup
  • Mata pencaharian
  • corak kehidupan sosial
  • stratifikasi sosial
  • mobilitas sosial
  • pola interaksi sosial
  • solidaritas sosial; dan
  • Kedudukan dalam hierarki sistem administrasi nasional.

Meskipun tidak ada ukuran yang pasti, kota memiliki penduduk yang lebih banyak daripada desa. Hal ini berkaitan dengan jumlah kapadatan penduduk, yaitu jumlah penduduk yang tinggal pada suatu luas wilayah tertentu, misalnya jumlah per KM (kilometer persegi). Lingkungan pedesaan sangat berbeda dengan perkotaan. Lingkungan pedesaan sangat dekat dengan alam bebas. Udara lebih bersih karena belum banyak polusi yang terjadi. Tanaman hijau yang masih banyak menambah keindahan desa. Sebaliknya dengan kota, polusi, kemacetan dan kriminalitas sudah menjadi hal yang umum di perkotaan. Hal ini kembali lagi berkaitan dengan kepadatan penduduk yang sangat tinggi. Mobilitas sosial di kota jauh lebih besar darupada di desa. Di kota seseorang memiliki kesempatan lebih besar untuk mengalami mobilitas sosial, baik vertikal maupun horizontal.

Pola interaksi yang lebih intens terjadi di pedesaan. Sanksi sosial lebih sering dilakukan dipedesaan. Seorang warga dapat diusi dari kampung jika dianggap melakukan tindakan yang tidak baik atau mencemarkan nama kampung. Sedangkan di perkotaan interaksi antar individu sudah sangat jarang terjadi. manusia perkotaan lebih bersifat individualistis, kurang peduli dengan sesama.

Tingkat pengangguran yang lebih besar terjadi di pedesaan. Hal ini diakibatkan kurangnya perhatian pemerintah dalam mengembangkan daerah tertinggal. Pemerintah lebih fokus pada perkembangan daerah perkotaan. Kondisi ini menyebabkan terjadinya migrasi yang besar-besaran ke kota atau biasa disebut urbanisasi. Beberapa rumusan yang sedang dilakukan pemerintah untuk mengurai benang kusut ini antara lain :

  1. Menekan angka kelahiran
  2. Mengalihkan pusat pembangunan pabrik (industri) ke pinggiran kota
  3. Membendung urbanisasi
  4. Mendirikan kota satelit di mana pembukaan usaha relatif rendah
  5. Meningkatkan fungsi dan peranan kota-kota kecil atau desa-desa yang telah ada di sekitar kota besar
  6. Transmigrasi bagi warga yang miskin dan tidak mempunyai pekerjaan.

Beberapa hal diatas jika sungguh-sungguh dikerjakan, saya yakin dapat menyelesaikan masalah yang selama ini timbul. Sekian tulisan saya, semoga bermanfaat. Terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar