Sabtu, 21 Mei 2011

BAB 7 : Manusia dan Keadilan

Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan yang dimaksud disini adalah titik tengah diantara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Mungkin bahasa singkatnya adalah keseimbangan diantara dua kondisi yang berbeda, tidak banyak, tidak juga sedikit. Sedangkan keadilan menurut Plato diproyeksikan pada diri manusia sehingga yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri dan perasaannya dikendalikan oleh akal. Berbeda pula dengan Socrates yang memproyeksikan keadilan pada pemerintahan. Menurut Socrates, keadilan tercipta bilamana warga negara sidah merasakan bahwa pihak pemerintah sudah melaksanakan tugasnya dengan baik. Kong Hu Cu berpendapat bahwa keadilan terjadi apabila anak sebagai anak, bila ayah sebagai ayah, bila raja sebagai raja, masing-masing telah melaksanakan kewajibannya.

Terlepas dari beberapa tokoh filsuf yang sudah menjelaskan pendapatnya masing-masing tentang keadilan, saya percaya bahwa setiap manusia memiliki hak dan kewajiban saat menjalani kehidupan dimuka bumi. Setiap hak dan kewajiban yang dipercayakan kepada manusia merupakan suatu anugerah. Keadilan di masa kini berkaitan dengan segala hak dan kewajiban yang dipercayakan kepada masing-masing manusia. Bayangkan setiap manusia sadar dan menjalankan setiap hak dan kewajiban sacara benar. Tentunya segala alur kehidupan manusia akan berjalan dengan lancar. Sayangnya, belum semua makhluk hidup dapat menjalankan fungsinya masing-masing. Bahkan keadilan semakin jauh dari hakekat seharusnya.

Dalam hal ini kita semua sebagai manusia yang mempunyai akal budi dan pengetahuan wajib menjalankan setiap fungsinya dengan baik. Jika kita sebagai pelajar, maka kita wajib untuk tunduk pada otoritas seperti dosen, guru dan orang tua. Jika kita sebagai orang tua, kita wajib membiayai kebutuhan sang anak. Jika kita sebagai pemimpin, kita wajib mengayomi dan berhak untuk ditaati. Dan masih banyak hal lain yang dapat dijadikan contoh tentang fungsi dan peran masing-masing manusia dalam tatanan kehidupan sosial.

Jika ditarik dalam hal yang lebih luas, pemerintahan misalnya, keadilan adalah dimana seorang pemimpin dapat menjalankan fungsinya sebagai pemimpin dan menerima haknya berupa gaji/kepatuhan dari para bawahannya. Di Indonesia, kita dapat melihat hal ini belum berjalan semestinya. Para pemimpin selalu menuntut haknya sedangkan kewajibannya terkadang belum memberikan hasil yang diharapkan.

Para pendiri negara Indonesia sudah menyadari bahwa keadilan merupakan suatu hal penting yang harus ada dalam diri setiap warga negara Indonesia. Maka dari itu Pancasila sila 5 berbunyi :”Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Mungkin kata-kata ini sulit dipahami bahkan dijalankan, namun menurut buku Ilmu Budaya Dasar, sila kelima tersebut mempunyai arti bahwa setiap orang di Indonesia akan mendapat perlakuan yang adil dalam bidag hukum, politik, ekonomi dan kebudayaan.

Besar harapan saya bahwa sila kelima Pancasila dapat terwujud di Negeri tercinta Indonesia.

Bab 6 : Manusia dan Penderitaan

Penderitaan berasal dari kata derita . Sedangkan derita itu sendiri berasal dari bahasa sansekerta, dhra, yang berarti menahan atau menanggung. Derita yang dimaksud disini adalah menahan/menanggung sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan bisa dialami setiap mahkluk hidup. Sebagai mahkluk hidup yang paling tinggi derajatnya, tentu tingkat penderitaan yang dialami oleh manusia berbeda tingkatannya. Dalam hal ini sebagai manusia tentunya penderitaan yang akan saya bahas adalah penderitaan yang dialami oleh manusia, karena terus terang saya belum pernah merasakan penderitaan yang dialami oleh makhluk hidup lain selain manusia. Penderitaan yang dialami oleh manusia dapat berupa beberapa bentuk. Ada yang berupa penderitaan secara fisik, ada juga penderitaan secara mental. Tapi yang harus disadari bahwa segala penderitaan yang dialami mahkluk hidup merupakan realitas kehidupan yang harus dijalani manusia. Bayangkan suatu kehidupan yang tanpa penderitaan atau kesusahan. Tentu itu hanya dapat terjadi di khayalan atau alam baka. Suatu kehidupan yang disertai dengan cobaan dan penderitaan justru membuat kehidupan menjadi semakin berwarna. Dalam hal ini, kebanyakan penderitaan diakibatkan oleh siksaan yang dilakukan oleh orang lain maupun diri sendiri. Beberapa contoh penderitaan yang dapat dialami manusia :

· Siksaan psikis : cemoohan, kebimbangan, ketakutan, kesepian, perasaan tertekan dsb.

· Siksaan fisik : pemukulan, penawanan, pelecehan fisik dsb

Dalam hal ini yang paling berpotensi melukai/ menyiksa manusia adalah orang-orang terdekat dengannya, misalnya, pacar, orangtua, teman, saudara. Bahkan diri sendiri. Yang terakhir saya sebutkan juga sering sekali terjadi tanpa kita sadari. Misalnya, akhir-akhir ini banyak artis yang tertangkap narkoba. Pada saat melakukan jumpa pers artis tersebut mengatakan bahwa cobaan ini berasal dari Tuhan. Saya sedikit tertawa pada saat mendengar hal ini. Bagaimana mungkin Tuhan menyuruh seseorang menggunakan narkoba. Setiap tindakan yang dilakukan manusia mempunyai konsekuensi tersendiri. Tuhan tidak pernah memaksa manusia agar tidak pernah berbuat dosa, namun segala perintah dan hukuman akibat dosa sudah sangat jelas tertulis dalam setiap kitab suci agama. Tinggal bagaimana tingkat kepercayaan dan keyakinan kita dalam menjalaninya. Seringkali kita merasa tidak kuat dengan penderitaan yang kita alami, namun saya percaya bahwa setiap penderitaan yang kita alami malah membuat kita menjadi lebih kuat. Contoh : seorang yang pernah mengalami masa kejayaan dan keterpurukan tentu akan lebih kuat daripada seseorang yang terus mengalami kejayaan, karena orang tersebut pada suatu saat mengalami masa-masa kesulitan pasti akan merasa tidak percaya dan kurang bersyukur. Namun ada juga siksan yang berasal dari dosa kita sendiri. Misalnya penyakit AIDS yang merupakan akibat dari gaya hidup yang tidak sehat (kecuali yang mendapatkannya dari orang tua). Namun dibalik segala penderitaan yang sudah saya katakan, saya percaya bahwa sikap kitalah yang menjadi penentu. Maksudnya ialah, jika sikap kita positif dalam menghadapinya, maka hasil positif juga yang akan kita dapatkan, namum jika sikap kita negatif dalam menanggapinya, maka hasil yang negatif juga yang akan kita dapatkan. Jika kita yakin, taat dan berserah penuh kepada Tuhan YME, saya yakin bahwa segala penderitaan dapat berakhir dengan sukacita dan damai sejahtera.

Jumat, 06 Mei 2011

BAB 5 :MANUSIA DAN KEINDAHAN

Keindahan adalah suatu konsep yang bersifat abstrak. Setiap manusia memiliki ukuran dan pendapat masing-masing jika ditanya tentang keindahan. Tetapi saya menyimpulkan disini bahwa keindahan adalah suatu kata yang dapat mengekspresikan suatu bentuk kekaguman akan suatu benda baik yang nyata maupun tidak yang enak dilihat, dinikmati dan sesuai dengan kaidah-kaidah kehidupan manusia. Suatu keindahan dapat dibedakan antara suatu keindahan sebagai suatu kwalita abstrak dan sebuah benda yang indah. Dalam hal ini Bahasa Inggris lebih jelas dalam pemakaian kata-kata. Beauty dipakai untuk keindahan yang abstrak, sedangkan The beautiful dipakai untuk benda yang indah. Music yang indah bagi seseorang belum tentu indah bagi orang lainnya. Suatu apresiasi kepada keindahan sangat dipengaruhi dengan proses sosialisasi yang terjadi pada diri seseorang sejak lahir hingga dewasa. Cita rasa seni yang ditanamkan sejak kecil dapat menumbuhkan cita rasa seni dalam diri seseorang. Seorang seniman adalah orang yang memiliki cita rasa keindahan yang tinggi. Seniman dapat mengubah suatu rancangan atau pemikiran yang bersifat abstrak menjadi benda yang berwujud maupun tidak (seperti musik misalnya) yang memiliki nilai keindahan yang sangat indah.

Sebenarnya Tuhan sendiri merupakan seniman yang terbesar. Bumi dan segala isinya merupakan anugerah yang luar biasa. Bagaimana tanaman yang hanya tertanam di tanah dapat menghasilkan buah yang indah dan enak dimakan. Bagaimana ulat bulu yang menjijikan bagi sebagian orang dapat bermetamorfosis menjadi kupu-kupu yang indah melalui proses yang panjang. Manusia adalah mahkluk ciptaannya yang paling sempurna. Susunan organ tubuh yang sempurna dan berfungsi sebagaimana adanya merupakan karya seni yang paling agung. Bagaimana manusia memiliki hikmat dan akal budi yang luar biasa sehingga dapat mencipta juga. Kapasitas otak manusia yang tak terbatas merupakan anugerah yang ajaib. Bagaimana manusia dapat menciptakan sistem kehidupan seperti pendidikan, mata pencaharian, pembangunan lingkungan hidup, dan tatanan sosial yang membuat semua makhluk hidup dapat hidup selaras. Bagaimana manusia dapat menciptakan hukum-hukum, ilmu-ilmu, dan berbagai alat bantu seperti alat transportasi, komputer seperti yang saya pakai pada saat menulis ini, alat komunikasi dll. Bahkan manusia hampir ingin menyamai Tuhan dengan berkreasi menciptakan mahkluk hidup. Sayangnya manusia seringkali tidak menghargai karya seni yang sebenarnya merupakan suatu konsep keindahan yang sangat nyata. Manusia mrusak lingkungan, tidak merawat diri sendiri bahkan melukai mahkluk hidup lain. Tubuh yang indah sering tidak dirawat bahkan disalahgunakan.