Mata kuliah Ilmu budaya dasar adalah suatu mata kuliah yang membicarakan tentang nilai-nilai, kebudayaan, tentang berbagai macam masalah yang dihadapi manusia dalam hidupnyanya sehari-hari. Di Gunadarma ilmu budaya dasar menjadi salah satu mata kuliah softskill yang merupakan latihan bagi mahasiswa untuk mengungkapkan pendapat dalam bentuk tulisan. Hal ini akan sangat berguna dalam kehidupan pekerjaan. Banyak pekerja yang sangat lemah dalam hal korespondensi. Selain itu melalui tulisan-tulisan yang dibuat, dapat dilihat sejauh mana kualitas dari mahasiswa tersebut.
Dari mata kuliah ii diharapkan mahasiswa dapat memperlihatkan :
· Minat dan kebiasaan mentelidiki apa-apa yang terjadi disekitarnya dan di luar lingkungannya, menelaah apa yang dekerjakannya sendiri dan mengapa.
· Kesadaran akan pola-pola nilai yang dianutnya serta bagamana hubungan nulau-nilai ini dengan cara hidupnya sehari-hari.
· Kerelaan memikirkan kembali dengan hati terbuka nilai-nilai yang dianutnya untuk mengetahui apakah dia secara berdiri sendiri dapat membenarkan nilai-nilai tersebut untuk dirinya sendiri.
· Keberaian moral untuk mempertahankan nilai-nilai yag dirasanya sudah dapat diterimanya dengan penuh tanggung jawab dan sebaliknya menolak nilai-nilai yang tidak dapat dibenarkan.
Ilmu budaya dasar merupakan salah satukomponen dari sejumlah mata kuliah dasar umum (MKDU) yang merupakan mata kuliah wajib di semua perguruan tinggi, baik yang sifatnya eksakta maupun yang non eksakta. Secara sederhana Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yag diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Istilah Ilmu Budaya Dasar dikembangkan di Indonesia sebagai terjemahan dari istilah “Basic Humanities” yang berasal dari bahasa Inggris “The humanities”. Adapun istilah Humanities itu berasal dari bahasa Latin yang berarti manusia, berbudaya dan halus. Diharapkan dengan mempelajari ini, manusia akan lebih berbudaya, halus dan manusiawi.
Untuk mengetahui bahwa Ilmu Budaya Dasar termasuk pengelompokan ilmu pengetahuan budaya, lebih dahulu perlu dikatahui pengelompokan ilmu pengetahuan. Prof.Dr.Harsya Bachtiar mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokan dalam tiga kelompok besar, yaitu :
1. Ilmu-ilmu alamiah (natural science) : Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Caranya adalah dengan membuat hukum-hukum yang mengatur suatu ketentuan tentang alam, lalu dibuat suatu analisis untuk menentukan suatu kualitas. Hasil dari penelitiannya 100% benar dan 100% salah. Yang termasuk kelompok ilmu-ilmu alamiah antara lain ialah astronomi, fisika, kimia, biologi, kedokteran, mekanika.
2. Ilmu-ilmu sosial ( social science) : Imu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antar manusia. Untuk mengkaji itu digunakan metode ilmiah sebagai pinajaman dari ilmu-ilmu alamiah. Tetapi hasil penelitiannya tidak mungkin 100% benar. Hanya mendekati kebenaran, hal ini karena dalam kehidupan sosial tidak ada yang pasti, selalu dinamis dan tidak ada dalil-dalil seperti dalam ilmu alamiah untuk mengatur itu semua.
3. Pengetahuan budaya (The Humanties) : Pengetahuan budaya bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan pernyataan-pernyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti. Pengetahuan budaya (the humanities) dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakup keahlian (disiplin) seni dan filsafat.
Tujuan dari ilmu budaya dasar antara lain :
1. Mengusahakan penajaman kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan profesi mereka.
2. Memberi kesempatan pada mahasiswa untuk memperluas panadangan mereka tentang masalah kemanusiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.
3. Mengusahakan agat mahasiswa, sebagai calon pemimpin bangsa dan negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing tidak jatuh ke dalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin yang ketat. Usaha ini terjadi karena ruang lingkup pendidikan kita amat sempit dan conding membuat manusia spesialis yang berpandangan kurang luas, kedaerahan dan pengkotakan disiplin ilmu yang ketat.
4. Mengusahakan wahana komunikasi para akademisi agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain. Dengan memiliki satu bekal yang sama, para akademisi diharapkan akan lebih lancar dalam berkomunikasi.
Beberapa pokok bahasan yang akan dikembangkan adalah :
· Manusia dan cinta kasih
· Manusia dan keindahan
· Manusia dan penderitaan
· Manusia dan keadilan
· Manusia dan pandangan hidup
· Manusia dan tanggung jawab serta pengabdian
· Manusia dan kegelisahan
· Manusia dan harapan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar