Masa remaja adalah masa transisi dan secara psikologis sangat problematis, pada masa ini sangat rentan pemuda berada pada kondisi anomie. Dalam keadaan demikian, seringkali muncul perilaku menyimpang atau kecenderungan melakukan pelanggaran. Masyarakat, yang diharapkan dapat memberikan jawaban, juga berada dalam masa transisi, sehingga tidak mampu memberikan apa yang diinginkan remaja. dalam keadaan inilah mereka berusah mencari pegangan norma lain yang bisa mengisi kekosongan tersebut. Dan inilah kesempatan yang memberi peluang pada penyimpangan dan pelanggaran akibat kesalahan pegangan.
Tetapi dibalik itu semua, masa muda adalah masa-masa yang sangat menyenangkan. Segala hal rasanya bisa dilakukan. Disamping karena kondisi fisik yang masih prima, semangat yang masih membara membuat pemuda sangat bersemangat untuk melakukan suatu hal yang ia sukai. Rasa ingin tahu yang sangat besar membuat pemuda selalu ingin mencoba suatu hal yang baru.
Ibarat cuaca, masa muda adalah masa-masa pancaroba/masa peralihan. Pada masa ini segala emosi, pikiran dan perasaan berada pada kondisi yang kurang stabil. Pada masa-masa ini pemuda merasa dirinya sudah cukup besar dan memiliki suatu pola pikir sendiri, padahal yang terjadi adalah sebaliknya. Seorang pemuda masih sangat rentan dan rapuh sehingga sangar membutuhkan bimbingan orang tua.
Peran orang tua yang aktif sangat dibutuhkan. orang tua tidak hanya bersifat pasif, tetapi diharapkan lebih aktif dalam membimbing anak-anaknya. Karena pada masa muda anak-anak cederung lebih mendengarkan pendapat teman-temannya daripada orang tua. Peran teman dalam kehidupan remaja sangat vital. Seorang teman bisa menjadi seorang yang sangat diandalkan. seorang teman juga diharapkan dapat mampu membantu sang remaja. Padahal remaja tidak sadar bahwa sang teman juga sama seperti dia, yaitu sama-sama masih membutuhkan bimbingan.
Perkembangan fisik juga menjadi berpengaruh. Timbulnya tanda-tanda kedewasaan menjadi suatu pertanda bahwa sang anak memasuki masa pubertas. Pada masa transisi ini anak-anak seringkali kurang mendapatkan pendidikan yang cukup, terutama pendidikan seksual. Disinilah kadang kala peran seorang teman menjadi lebih dominan sehingga anak-anak terjerumus ke hal-hal yang kurang baik.
Peran media massa yang sangat kental akhir-akhir ini menciptakan suatu generasi melek teknologi. Hal ini merupakan hal yang wajar. remaja yang masih berumur belasan tahun sudah memegang gadget yang dulu hanya dimiliki oleh orang dewasa. Seringkali pendidikan yang kurang tepat membuat remaja kehilangan kendali atas teknologi yang dikuasainya. Seorang remaja bisa menghabiskan waku berjam-jam hanya untuk membuka facebook. Bahkan akhir-akhir ini terbongkar sindikat penjualan anak melalui teknologi internet. Disiilah peran orang tua yang diharapkan dapat membimbing anak-anak menjadi lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar