Minggu, 12 Juni 2011

BAB 8 : MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP

Manusia adalah makhluk paling mulia di muka bumi, sekaligus makhluk yang paling kompleks. Setiap tindakan manusia berdampak, baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain. Dalam menjalani hidup, manusia harus mempunyai pandangan terhadap kehidupan itu sendiri. Manusia yang tidak memiliki pandangan hidup akan mudah terbawa arus dan akhirnya menjalani hidup hanya sekedar rutinitas bahkan tidak menyadari apa sebenarnya tujuan hidupnya itu sendiri. Hal ini merupakan hal yang paling mendasar dalam kehidupan manusia. Namun seringkali kita tidak berpikir sejauh itu. Tujuan hidup seakan suatu yang begitu rumit untuk dijelaskan. Pandangan hidup adalah cara seseorang memahami arti dari kehidupan dan menjalaninya dengan pandangan tersebut. Bagaimana seseorang memandang hidupnya, itu merupakan proses aktualisasi yang hanya bisa dijelaskan oleh orang bersangkutan tersebut. Dalam ilmu psikologi atau filsafat, ada beberapa sumber pandangan hidup. Diantaranya :

-Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.

-Pandangan hidup yang berupa ideology yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada Negara tersebut

-Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relative kebenarannya.

Dalam hal ini, pandangan hidup yang mutlak, yaitu pandangan hidup menurut agama, seharusnya menjadi pandangan hidup yang utama, sehingga manusia dapat menjalani hidup dengan tujuan yang jelas, tidak terombang-ambing. Namun dalam menentukan pandangan hidup, kita harus hati-hati dengan ideology yang berkembang. Bahkan ideology berdasarkan agama pun sering disusupi dengan ide-ide yang tidak baik bagi kehidupan bersama umat manusia. Contoh, ideology yang dianut oleh para teroris. Para ulama mengecam keras aksi-aksi terorisme. Kebenaran yang sepotong dapat membuat manusia tidak memahami pandangan hidup secara utuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar