Senin, 13 Juni 2011

BAB 10 : MANUSIA DAN KEGELISAHAN

Perasaan, emosi dan kehendak merupakan anugerah yang diberikan Tuhan kepada manusia sebagai makhluk yang paling mulia. Emosi adalah reaksi yang di curahkan manusia sebagai dampak dari kejadian yang dialami oleh manusia itu sendiri. Orang yang tertawa bahagia tentunya mempunyai alasan untuk melakukan hal itu. Juga orang yang sedang marah, kecewa dsb pasti memiliki alasan mengeluarkan emosi tersebut. Kegelisahan adalah salah satu kondisi kejiwaan yang pasti dialami oleh setiap manusia. Kegelisahan adalah kondisi dimana seseorang tidak merasa nyaman, tentram atau damai baik dalam hal fisik maupun kejiwaan. Ciri-ciri orang yang mengalami kegelisahan dapat dilihat dari tingkah laku dan gerak-gerik yang di tunjukkan. Kegelisahan merupakan akibat dari perasaan cemas dan khawatir terhadap kondisi atau kejadian yang dialami manusia. Kegelisahan merupakan hal yang sangat wajar dialami oleh manusia. Selama manusia masih ada di bumi, pasti manusia mengalami masalah yang berpotensi membuat kegelisahan. Kecemasan yang menghinggapi manusia merupakan salah satu pertanda bahwa manusia itu masih memiliki akal sehat dan akal budi. Sumber-sumber kegelisahan dapat berasal dari diri sendiri, keluarga dan lingkungan. Namun sebesar apapun kegelisahan, kecemasan dan kekhawatiran yang dialami seseorang, tidak akan menyelesaikan masalah yang sebenarnya. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi kegelisahan antara lain :

  • Selalu bersyukur, apapun masalah yang dihadapi. Bersyukur adalah kata yang mudah diucapkan namun sangat sulit untuk dilakukan. Bersyukur hanya bisa dilakukan apabila manusia tersebut menyadari bahwa setiap manusia memiliki masalahnya masing-masing dan tentu tidak ada masalah yang yang tidak dapat diselesaikan. Terlalu banyak alasan untuk mengeluh, namun dengan melihat sekeliling, kita dapat menemukan bahwa kita bukan satu-satunya orang yang mengalami masalah
  • Mengingat semua memori positif di masa lalu. Dengan mengingat hal-hal yangbaik yang pernah terjadi atas hidup kita, kita dapat lebih bersyukur bahwa hidup itu sangat dinamis dan berwarna. Bahkan masalah merupakan bagian dari dinamika tersebut.
  • Introspeksi diri. Dengan mengintrospeksi diri maka kita dapat mengetahui sumber dari kegelisahan itu. Apakah bersumber dari diri sendiri, dari orang lain, atau bahkan kejadian yang tidak terduga sama sekali. Dengan introspeksi diri kita dapat mengurai permasalahan dan berusaha menyelesaikannya.
  • Tetap tenang, jangan panic. Seseorang yang panik lebih berpotensi untuk memperparah keadaan. Suatu penelitian mengungkapkan bahwa disaat kita panik/ marah, disaat itu pula kecerdasan seseorang berkurang. Maka kita tidak heran bahwa banyak criminal yang melakukan aksinya dalam keadaan panik atau tertekan.
  • Melakukan hal yang disuka. Berolah raga, bermain music dan segala hal yang disukai seseorang berpotensi mengurangi kegelisahan. Dengan melakukan hal yang disuka, kita dapat sejenak mengendurkan pikiran dari kegelisahan yang menghantui.
  • Berdoa. Ada saat dimana seseorang merasa sangat tidak berdaya. Pada titik inilah kita tidak hanya bisa menyerahkan permasalahan kita kepada sesuatu yang lebih berkuasa, yaitu tuhan. Dengan berdoa kepada Tuhan, kita menyadari bahwa kemampuan manusia terbatas, dan terdapat rancangan Tuhan atas masalah yang terjadi atas hdup kita. Tidak mungkin Tuhan memberikan beban yang tidak bisa ditanggung oleh umat-Nya

Dari semua yang dituliskan diatas, kita dapat menyimpulkan bahwa kegelisahan adalah hal yang wajar dialami manusia. Kegelisahan dapat diatasi dan itu kembali pada diri masing-masing, apakah ingin terus gelisah atau menyudahinya. Kalau burung-burung di udara di pelihara Tuhan, mengapa kita manusia yang lebih mulia harus khawatir akan soal-soal kehidupan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar