Jumat, 29 April 2011

Rangkuman bab 2 IBD : Manusia dan Kebudayaan

Manusia dan kebudayaan merupakan hal yang sangat terkait dan tidak bisa dipisahkan. Sebelum membahas hubungan antara keduanya, ada baiknya kita mengenal masing-masing unsur terlebih dahulu.

Manusia adalah salah satu mahkluk hidup yang paling sempurna. Jika dilihat dari ilmu eksakta, manusia adalah sekumpulan partikel-partiker atom yang membentuk jaringan-jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia (ilmu kimia), manusia merupakan kumpulan dari berbagai sisterm fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan energi ( ilmu fisika), manusia merupakan mahkluk biologis yang tergolong dalam golongan mahkluk mamalia (biologi) . Dapat juga di tinjau dari berbagai ilmu lainnya, seperti politik, ekonomi, sosiologi dll.

Dari definisi-definisi tersebut diatas kita dapat melihat bahwa manusia selain dapat dipandang dari banyak segi, juga mempunyai banyak kepentingan. Berikut adalah unsur-unsur dari manusia :

1. Jasad, yaitu : badan kasar manusia yang nampak pada luarnya, dapat diraba dan difoto, dan menempati ruang dan waktu.

2. Hayat, yaitu : mengandung unsur hidup yang ditandai dengan gerak

3. Roh, yaitu bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan.

4. Nafs, dalam pengertian diri atau kelakuan, yaitu eksadaran tentang diri sendiri.

Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur yaitu :

a) Id, yang merupakan struktur kepribadian yang paling primitif da paling tidak nampak. Id merupakan libido murni atau energi psikis yang menunjukkan ciri alami yang irrasional dan terkait dengan sex, yang secara instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran (unconcious)

b) Ego, merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, seringkali disebut sebagai kepribadian “eksekutif”, karena perannya dalam menghubungkan energi Id kedalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain. Perkembangan ego terjadi antara usia satu dan dua tahun.

c) Superego merupakan kesatuan standar-standar moral yang diterima oleh ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas di dalam lingkungan luar diri, biasanya merupakan asimilasi dari pandangan-pandangan orang tua. Baik aspek negatif maupun positif dari standar moral ini diwakilkan oleh superego.

Pengertian kebudayaan

Kebudayaan menurut dua antropolog terkemuka Melville J. Herkovits dan Bronislaw Malinowski . herkovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang superorganic, karena kebudayaan yang turun temurun dari generasi ke generasi hidup terus. Walaupun orang-orang yang menjadi anggota masyarakat seantiasa silih berganti disebabkan kematian dan kelahiran. Sementara menurut E.B Taylor (1871) mendefinisikan kebudayaan sebagai berikut :

Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral hukum, adat istiadat dan kemampuan-kemampuan lain serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Beberapa unsur kebuadayaan antara lain :

a) Sistem religi (sistem kepercayaan

b) Sistem organisasi kemasyarakatan

c) Sistem pengetahuan

d) Sistem mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi

e) Sistem teknologi dan Peralatan

f) Bahasa

g) Kesenian

Kaitan manusia dan kebudayaan

Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah : manusia sebagai perilaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia. Dalam sosiologi, manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaa mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar