Kamis, 08 Maret 2012

Film-film sarat makna

Sebagai penikmat film ( kebanyakan download sih, hehe..) ada beberapa film yang pernah saya tonton dan sangat menyentuh. Diantara banyak jenis genre film, beberapa film ternyata sarat oleh makna dan bukan sekedar hiburan/ komedi semata. Ada film yang mengangkat tema kemanusiaan, ada yang mengangkat tema konflik, ada yang sangat memotivasi dsb. Jadi selain mendapatkan entertaiment ada makna juga yang dapat kita petik. Dibawah ini saya ingin menulis resensi berdasarkan beberapa film yang pernah saya tonton. Sekali lagi hanya film yang saya pernah tonton, sebenarnya film sarat makna masih banyak sekali.

1. The Shawshank Redemption

Film ini bercerita tentang seorang narapidana yang dimasukkan kedalam penjara akibat didakwa membunuh istrinya sendiri. Andy namanya. Didalam penjara ia mengalami perlakuan kasar dari narapidana lain, namun dia tetap tabah, dan sama sekali tidak menyesali perbuatannya, karena ternyata ia hanya korban salah tangkap. Dan ia sendiri sudah berkali-kali mengatakan bahwa bukan dia yang membunuh istrinya. Setelah beberapa lama di dalam penjara, Andy menjadi napi kepercayaan kepala penjara dan sebagai eks bankir, ia disuruh untuk berbuat curang dengan memanipulasi anggaran penjara. Kemudian ada salah satu napi yang ternyata mengetahui kronologis pembunuhan istri Andy dan dia siap bersaksi di pengadilan untuk meringankan hukuman Andy (Andy dihukum seumur hidup). Namun mengetahui hal ini, sang kepala penjara tidak mau tahanan andalannya keluar dan berpotensi membocorkan perilaku curang sang kepala penjara, akhirnya membunuh sang napi yang bersedia menjadi saksi bagi Andy. Setelah pembunuhan terjadi, Andy memutuskan kabur dari penjara, dan disaat yang tepat ia berhasil keluar sambil membawa semua uang hasil kecurangan sang kepala penjara. Hikmah yang dapat diambil adalah bahwa kita tidak perlu takut jika tidak berbuat kesalahan, dan orang yang berhasil adalah orang yang tidak pantang menyerah.



2. Hotel Rwanda

Film ini bersetting di Rwanda, tahun 1994, dimana bercerita tentang konflik antar etnis disana yang melibatkan dua suku yaitu Hutu dan Tutsi. Suku ini bermusuhan sejak jaman penjajahan karena suku Tutsi lebih dipercaya oleh Belgia untuk mengelola negara. Konflik ini makin terasa sejak suku Tutsi memberontak dan dianggap sebagai penghianat bangsa. Salah satu penduduk, Paul, adalah seorang manajer hotel internasional dimana ia bersuku Hutu sedangkan istrinya bersuku Tutsi. Sebagai menajer hotel ia membangun hubungan yang baik dengan para jendral militer. Pada saat pembantaian dimulai, ia melindungi sekitar 2000 orang didalam hotel tersebut. Berbekal hubungan yang baik dengan para jendral, ia mendapat perlindungan, tapi itu tidak bertahan lama, karena para jendral ini memerasnya. Dan ia sendiri pun sudah dianggap penghianat oleh sukunya. Untung ada beberapa pasukan UN (PBB) yang berusaha melindungi mereka, dan akhir cerita mereka berhasil lolos menuju pengungsian. Film ini berdasarkan kisah nyata, dan pada saat itu jumlah korban tewas diperkirakan sekitar 500 ribu orang. Namun film ini tidak mengekspos secara ldetail proses pembantaian, dan tidak ada sama sekali gambar yang menyeramkan, tetapi lebih ke sisi emosi yang dibuat seolah-olah sangat menegangkan. Hikmah yang dapat diambil : Tidak ada alasan untuk tidak berbuat baik, bahkan disaat paling sulit sekalipun.


3. A Beautiful Mind

Dibuat berdasarkan kisah nyata dari salah seorang peraih nobel dibidang ekonomi, John Nash, dimana beliau menemukan persamaan Nash (Nash's equation). Bercerita tentang awal karir hingga ia mendapat nobel. Sebagai anak yang jenius, ternyata ia memiliki kelainan dalam hal kejiwaan. Ia menderita skizofernia yaitu sindrom dimana merasa bahwa dirinya memiliki teman khayalan yang selalu menemaninya. Setelah lulus S3, ia bekerja pada Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Namun akibat skizofernia, pekerjaannya berantakan, bahkan ia dipecat dan harus masuk kedalam rumah sakit jiwa. Namun lagi-lagi setelah berfikir dan menemukan solusi untuk mengatasi skizofernia, akhirnya ia dapat menciptakan suatu persamaan yang membuatnya mendapatkan nobel. Hikmah yang dapat diambil : Keadaan yang sulit merupakan tantangan untuk menunjukkan siapa sebenarnya diri kita, apakah kita pemenang atau pecundang.


4. Life is Beautiful

Film ini dibuat tahun 1997 dan berlatar belakang perang dunia tahun 1945. Guido, seorang yahudi tinggal di Italia. Ia memiliki selera humor yang sangat tinggi, dan menggunakan hal dengan sangat baik untuk mendapatkan cinta dari gadis pujaannya. Setelah menikah dan mempunyai anak, meletuslah perang, dan saat itu terjadi sentimen luar biasa terhadap ras yahudi, mereka sekeluarga dimasukkan kedalam kamp konsentrasi untuk kerja paksa. Tetapi uniknya sang ayah malah berkata kepada anaknya bahwa ini hanya sekedar permainan belaka, sang anak hanya disuruh untuk tidak berisik dan mematuhi segala perintah sang ayah karena ada hadiah yang menanti diakhir kamp. Dan film ini berakhir dengan kekalahan Italia dan sang ayah dieksekusi dan sang anak selamat karena mengikuti perintah sang ayah. Film ini bergenre komedi, sangat banyak adegan lucu, dan herannya sekaligus film yang sarat makna. Hanya difilm ini saya bisa tertawa sambil mengagumi jalan cerita. Sangat patut ditonton. Hikmah yang diambil : Hidup itu indah, nikmatilah selagi kita bisa menikmatinya dengan hal-hal yang positif.

Cukup sekian resensi dari saya. Sebenarnya cukup banyak film yang sarat makna, tapi lumayan pegal juga untuk menulis resensinya. Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar