Sabtu, 21 Mei 2011

Bab 6 : Manusia dan Penderitaan

Penderitaan berasal dari kata derita . Sedangkan derita itu sendiri berasal dari bahasa sansekerta, dhra, yang berarti menahan atau menanggung. Derita yang dimaksud disini adalah menahan/menanggung sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan bisa dialami setiap mahkluk hidup. Sebagai mahkluk hidup yang paling tinggi derajatnya, tentu tingkat penderitaan yang dialami oleh manusia berbeda tingkatannya. Dalam hal ini sebagai manusia tentunya penderitaan yang akan saya bahas adalah penderitaan yang dialami oleh manusia, karena terus terang saya belum pernah merasakan penderitaan yang dialami oleh makhluk hidup lain selain manusia. Penderitaan yang dialami oleh manusia dapat berupa beberapa bentuk. Ada yang berupa penderitaan secara fisik, ada juga penderitaan secara mental. Tapi yang harus disadari bahwa segala penderitaan yang dialami mahkluk hidup merupakan realitas kehidupan yang harus dijalani manusia. Bayangkan suatu kehidupan yang tanpa penderitaan atau kesusahan. Tentu itu hanya dapat terjadi di khayalan atau alam baka. Suatu kehidupan yang disertai dengan cobaan dan penderitaan justru membuat kehidupan menjadi semakin berwarna. Dalam hal ini, kebanyakan penderitaan diakibatkan oleh siksaan yang dilakukan oleh orang lain maupun diri sendiri. Beberapa contoh penderitaan yang dapat dialami manusia :

· Siksaan psikis : cemoohan, kebimbangan, ketakutan, kesepian, perasaan tertekan dsb.

· Siksaan fisik : pemukulan, penawanan, pelecehan fisik dsb

Dalam hal ini yang paling berpotensi melukai/ menyiksa manusia adalah orang-orang terdekat dengannya, misalnya, pacar, orangtua, teman, saudara. Bahkan diri sendiri. Yang terakhir saya sebutkan juga sering sekali terjadi tanpa kita sadari. Misalnya, akhir-akhir ini banyak artis yang tertangkap narkoba. Pada saat melakukan jumpa pers artis tersebut mengatakan bahwa cobaan ini berasal dari Tuhan. Saya sedikit tertawa pada saat mendengar hal ini. Bagaimana mungkin Tuhan menyuruh seseorang menggunakan narkoba. Setiap tindakan yang dilakukan manusia mempunyai konsekuensi tersendiri. Tuhan tidak pernah memaksa manusia agar tidak pernah berbuat dosa, namun segala perintah dan hukuman akibat dosa sudah sangat jelas tertulis dalam setiap kitab suci agama. Tinggal bagaimana tingkat kepercayaan dan keyakinan kita dalam menjalaninya. Seringkali kita merasa tidak kuat dengan penderitaan yang kita alami, namun saya percaya bahwa setiap penderitaan yang kita alami malah membuat kita menjadi lebih kuat. Contoh : seorang yang pernah mengalami masa kejayaan dan keterpurukan tentu akan lebih kuat daripada seseorang yang terus mengalami kejayaan, karena orang tersebut pada suatu saat mengalami masa-masa kesulitan pasti akan merasa tidak percaya dan kurang bersyukur. Namun ada juga siksan yang berasal dari dosa kita sendiri. Misalnya penyakit AIDS yang merupakan akibat dari gaya hidup yang tidak sehat (kecuali yang mendapatkannya dari orang tua). Namun dibalik segala penderitaan yang sudah saya katakan, saya percaya bahwa sikap kitalah yang menjadi penentu. Maksudnya ialah, jika sikap kita positif dalam menghadapinya, maka hasil positif juga yang akan kita dapatkan, namum jika sikap kita negatif dalam menanggapinya, maka hasil yang negatif juga yang akan kita dapatkan. Jika kita yakin, taat dan berserah penuh kepada Tuhan YME, saya yakin bahwa segala penderitaan dapat berakhir dengan sukacita dan damai sejahtera.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar