Jumat, 29 April 2011

RANGKUMAN BAB 4 IBD : MANUSIA DAN CINTA KASIH

A. PENGERTIAN CINTA KASIH

Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W. J. S. Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada atau (rasa sayang ( kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan saying atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian arti cinta kasih hamper bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka ( sayang ) kepada seseorang yang disertai dengan manaruh belas kasihan. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia selalu ingin dikasihi dan sekaligus mengasihi. Cinta memiliki makna yang lebih mendalamnya rasa sedangkan kasih lebih keluarnya; dengan kata lain bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.

B. Cinta kasih menurut ajaran agama

Agama/kepercayaan selalu mengajarkan cinta kasih terhadap sesamanya. Cinta kasih kepada Tuhan atau kapada sesame hampir-hampir selalu menjadi pokok ajaran agama. Dalam hidup di dunia yang sempit ini, manusia selalu harus toleran kepada sesamanya manusia. Dalam agama Kristen (karena saya kristiani) saya selalu diajarkan untuk mengasihi sesama manusia. Dalam Kristen, berlaku hukum utama dan kedua. HUkum pertama : Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Dan hukum kedua : Kasihilah sesamamu manusia seperti mengasihi dirimu sendiri.

C. Kasih Sayang

Pengertian kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan W. J. S. Poerwadarminta adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang. Dalam kasih sayang, sadar atau tidak sadar dari masing-masing pihak dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka, sehingga dapat terjalin suatu hubungan yang benar-benar positif dan saling menguntungkan satu sama lain.

Kasih sayang dapat dipupuk sejak dari masa kanak-kanak. Lingkungan terkecil dalam mempraktekkan kasih sayang adalah diri sendiri. Setiap manusia dapat dilihat seberapa besar kasih sayangnya dari bagaimana ia mengasihi dirnya sendiri. Dengan menjaga kelakuan, perkataan, sikap dan kesehatan diri sendiri, manusia dapat mempraktekkan kepada orang lain.

Setelah itu lingkungan yang lebih besar adalah keluarga. Seorang manusia yang mendapatkan cukup kasih sayang dapat menjalani hidupnya dengan nikmat. Dia juga dapat menyalurkan kasih sayang yang didapatnya kepada orang lain. Maka tidaklah heran mengapa seorang yang kurang mendapat kasih sayang kurang menghargai dirinya sendiri. Anak-anak di panti asuhan seringkali sulit dalam memahami tentang kasih sayang. Bahkan seringkali kasih sayang juga berdampak terhadap perkembangan otak dan intelegensi.

Dalam hubungan kasih sayang antar orang tua, banyak tipe yang terjadi. Ada orang tua yang hanya bisa membei kasih sayang berupa materi. Pada situasi ini anak kurang mendapat waktu bersama dengan orang tuanya, sehingga seringkali merasa lebih nyaman jika menghabiskan waktu dengan temn-temnnya. Dalam kasus ini sang anak tidak merasa kekurangan dalam hal materi, namun merasa sangat kesepian. Seringkali timbul kesalahpahaman, orang tua sebenarnya sangat ingin menghabiskan waktunya dengan anaknya, namun tuntutan pekerjaan, tuntutan untuk mencari nafkah banyak mengalihkan perhatian orang tua kepada anaknya.

Tipe kedua adalah orang tua yang hanya bisa member kasih sayang berupa waktu. Ini masih lebih baik. Sang anak bisa merasakan kasih sayang orang tuanya yang selalu berada di dekatnya. Namun di satu sisi sang anak bisa termotivasi dengan keadaan keluarganya, atau bisa juga merasa terpuruk. Itu semua tergantung pada sikap orang tua dalam memberikan pemahaman kepada anak-anaknya.

Tipe yang ketiga adalah orang tua yang sama sekali tidak bisa memberi kasih sayang baik dalam hal materi maupun waktu. Anak-anak seperti ini sangat menderita. Mereka kekurangan kasih sayang. Seperti anak-anak yang dititipkan ke sanak saudara, anak-anak di panti asuhan. Anak-anak seperti ini paling rentan dengan pergaulan yang tidak baik.

Tipe keempat adalah orang tua yang bisa memberi kasih sayang baik dalam hal waktu dan materi. Betapa bahagianya anak yang mempunyai orang tua seperti ini. Mereka bagaikan pohon yang berada di tepi aliran air.

D. KEMESRAAN

Kemesraan berasal dari kata dasar mesra yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan ialah hubungan yang akrab baik antara pria wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga. Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih sayang yang mendalam.

Filsuf Rusia, Salovjet dalam bukunya makna kasih mengatakan “jika seorang pemuda jatuh cinta pada seorang gadis secara serius, ia terlempar ke luar dari cinta diri. Ia mulai hidup untuk orang lain. Pernyataan ini dijabarkan secara utuh oleh Shakespeare dalam kisah

Rangkuman bab 3 IBD : KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSTRAAN

Ilmu budaya dasar yang berasal dari kata “The Humanities” yang berarti manusiawi, berbudaya dan halus. Tentu saja salah satu unsur budaya adalah seni. Seni adalah suatu karya yang memiliki nilai artistik yang dinikmati manusia. Salah satu seni yang marak akhir-akhir ini adalah sastra. Sastra selain sebagai seni juga dapat sebagai media komunikasi hampir setiap jaman, sastra mempunyai peranan yang lebih penting. Alasan pertama karena sasra memperguakan bahasa. Sementara itu, bahasa mempunyai kemampuan untuk menampung hampir semua peryataan kegiatan manusia. Dalam usahanya untuk memehami dirinya sendiri, yang kemudian melahirkan filsafat, manusia mempergunakan bahasa. Dalam setiap aspek kehidupan, manusia selalu berkomunikasi menggunakan bahasa.

Ada berbagai jenis karya sastra. Ada prosa, puisi, pantun, cerpen dsb. Kita dapat membahasnya satu-persatu.

· Prosa

Prosa banyak sekali padanannya. Kadang-kadang disebu narattive fiction, prose fiction atau ahnya fiction saja. Dalam bahasa Indonesia istilah tadi diterjemahkan menjadi cerita rekaan dan didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, perisiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajimasi. Dalam kesustraaan Indonesia kita mengenal jenis prosa lama dan prosa baru. Prosa lama meliputi : dongeng-dongeng, hikayat, sejarah, epos, cerita pelipur lara. Sedangkan prosa baru meliputi : cerita pendek, roman/novel, biografi, kisah, otobiografi.

· Puisi

Puisi seperti yang kita ketahui adalah sebuah karya sastra yang sangat artistic. Kata-kata yang digunakan sangat bermakna dan mendalam. Beberapa ciri khusus seperti :

· Figura bahasa ( figurative language) seperti gaya personifikasi, metafora, perbaandingan, alegori dsb sehingga puisi menjadi indah, hidup dan menarik.

· Kata-kata yang ambiguitas yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.

· Kata-kata konotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi tertentu.

· Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan.

Beberapa tema yang dapat diambil segabai acuan dalam membuat puisi :

1. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia

2. Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual

3. Puisi dan keinsyafan social

Hal ini dapat kita lihat dalam salah satu contoh puisi yang mengungkapkan perasaan dan pandangan hidup ketuhanan dan rapan hati Amir Hamzah yang hancur luluh karena cintanya yang telah begitu mesra diputuskan oleh ayahnya.

PADAMU JUA

Habis kikis

Segala cintaku hilang terbang

Pulang kembali akan padamu

Seperti dulu

Kaulah kandil kemerlap

Pelita jendela dimalam gelap

Melambai pulang perlahan

Saba, setia selalu

Satu kekasihku

aku manusia

rindu rasa

rindu rupa

dimana engkau

rupa tiada

suara sayup

hanya kata merangkai hati

engkau cemburu

engkau ganas

mangsa aku dalam cakarmu

bertukan tangkap dengan lepas

nanar aku, gila sasar

saying berulang padamu jua

engkau pelik menarik angin

serupa dara dibalik tirai

kasihmu sunyi

menunggu seorang diri

lelu waktu-bukan giliranku

matahari bukan kawanku

Rangkuman bab 2 IBD : Manusia dan Kebudayaan

Manusia dan kebudayaan merupakan hal yang sangat terkait dan tidak bisa dipisahkan. Sebelum membahas hubungan antara keduanya, ada baiknya kita mengenal masing-masing unsur terlebih dahulu.

Manusia adalah salah satu mahkluk hidup yang paling sempurna. Jika dilihat dari ilmu eksakta, manusia adalah sekumpulan partikel-partiker atom yang membentuk jaringan-jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia (ilmu kimia), manusia merupakan kumpulan dari berbagai sisterm fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan energi ( ilmu fisika), manusia merupakan mahkluk biologis yang tergolong dalam golongan mahkluk mamalia (biologi) . Dapat juga di tinjau dari berbagai ilmu lainnya, seperti politik, ekonomi, sosiologi dll.

Dari definisi-definisi tersebut diatas kita dapat melihat bahwa manusia selain dapat dipandang dari banyak segi, juga mempunyai banyak kepentingan. Berikut adalah unsur-unsur dari manusia :

1. Jasad, yaitu : badan kasar manusia yang nampak pada luarnya, dapat diraba dan difoto, dan menempati ruang dan waktu.

2. Hayat, yaitu : mengandung unsur hidup yang ditandai dengan gerak

3. Roh, yaitu bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan.

4. Nafs, dalam pengertian diri atau kelakuan, yaitu eksadaran tentang diri sendiri.

Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur yaitu :

a) Id, yang merupakan struktur kepribadian yang paling primitif da paling tidak nampak. Id merupakan libido murni atau energi psikis yang menunjukkan ciri alami yang irrasional dan terkait dengan sex, yang secara instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran (unconcious)

b) Ego, merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, seringkali disebut sebagai kepribadian “eksekutif”, karena perannya dalam menghubungkan energi Id kedalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain. Perkembangan ego terjadi antara usia satu dan dua tahun.

c) Superego merupakan kesatuan standar-standar moral yang diterima oleh ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas di dalam lingkungan luar diri, biasanya merupakan asimilasi dari pandangan-pandangan orang tua. Baik aspek negatif maupun positif dari standar moral ini diwakilkan oleh superego.

Pengertian kebudayaan

Kebudayaan menurut dua antropolog terkemuka Melville J. Herkovits dan Bronislaw Malinowski . herkovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang superorganic, karena kebudayaan yang turun temurun dari generasi ke generasi hidup terus. Walaupun orang-orang yang menjadi anggota masyarakat seantiasa silih berganti disebabkan kematian dan kelahiran. Sementara menurut E.B Taylor (1871) mendefinisikan kebudayaan sebagai berikut :

Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral hukum, adat istiadat dan kemampuan-kemampuan lain serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Beberapa unsur kebuadayaan antara lain :

a) Sistem religi (sistem kepercayaan

b) Sistem organisasi kemasyarakatan

c) Sistem pengetahuan

d) Sistem mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi

e) Sistem teknologi dan Peralatan

f) Bahasa

g) Kesenian

Kaitan manusia dan kebudayaan

Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah : manusia sebagai perilaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia. Dalam sosiologi, manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaa mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya.

Rangkuman Bab 1 IBD : TINJAUAN TENTANG ILMU BUDAYA DASAR

Mata kuliah Ilmu budaya dasar adalah suatu mata kuliah yang membicarakan tentang nilai-nilai, kebudayaan, tentang berbagai macam masalah yang dihadapi manusia dalam hidupnyanya sehari-hari. Di Gunadarma ilmu budaya dasar menjadi salah satu mata kuliah softskill yang merupakan latihan bagi mahasiswa untuk mengungkapkan pendapat dalam bentuk tulisan. Hal ini akan sangat berguna dalam kehidupan pekerjaan. Banyak pekerja yang sangat lemah dalam hal korespondensi. Selain itu melalui tulisan-tulisan yang dibuat, dapat dilihat sejauh mana kualitas dari mahasiswa tersebut.

Dari mata kuliah ii diharapkan mahasiswa dapat memperlihatkan :

· Minat dan kebiasaan mentelidiki apa-apa yang terjadi disekitarnya dan di luar lingkungannya, menelaah apa yang dekerjakannya sendiri dan mengapa.

· Kesadaran akan pola-pola nilai yang dianutnya serta bagamana hubungan nulau-nilai ini dengan cara hidupnya sehari-hari.

· Kerelaan memikirkan kembali dengan hati terbuka nilai-nilai yang dianutnya untuk mengetahui apakah dia secara berdiri sendiri dapat membenarkan nilai-nilai tersebut untuk dirinya sendiri.

· Keberaian moral untuk mempertahankan nilai-nilai yag dirasanya sudah dapat diterimanya dengan penuh tanggung jawab dan sebaliknya menolak nilai-nilai yang tidak dapat dibenarkan.

Ilmu budaya dasar merupakan salah satukomponen dari sejumlah mata kuliah dasar umum (MKDU) yang merupakan mata kuliah wajib di semua perguruan tinggi, baik yang sifatnya eksakta maupun yang non eksakta. Secara sederhana Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yag diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.

Istilah Ilmu Budaya Dasar dikembangkan di Indonesia sebagai terjemahan dari istilah “Basic Humanities” yang berasal dari bahasa Inggris “The humanities”. Adapun istilah Humanities itu berasal dari bahasa Latin yang berarti manusia, berbudaya dan halus. Diharapkan dengan mempelajari ini, manusia akan lebih berbudaya, halus dan manusiawi.

Untuk mengetahui bahwa Ilmu Budaya Dasar termasuk pengelompokan ilmu pengetahuan budaya, lebih dahulu perlu dikatahui pengelompokan ilmu pengetahuan. Prof.Dr.Harsya Bachtiar mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokan dalam tiga kelompok besar, yaitu :

1. Ilmu-ilmu alamiah (natural science) : Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Caranya adalah dengan membuat hukum-hukum yang mengatur suatu ketentuan tentang alam, lalu dibuat suatu analisis untuk menentukan suatu kualitas. Hasil dari penelitiannya 100% benar dan 100% salah. Yang termasuk kelompok ilmu-ilmu alamiah antara lain ialah astronomi, fisika, kimia, biologi, kedokteran, mekanika.

2. Ilmu-ilmu sosial ( social science) : Imu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antar manusia. Untuk mengkaji itu digunakan metode ilmiah sebagai pinajaman dari ilmu-ilmu alamiah. Tetapi hasil penelitiannya tidak mungkin 100% benar. Hanya mendekati kebenaran, hal ini karena dalam kehidupan sosial tidak ada yang pasti, selalu dinamis dan tidak ada dalil-dalil seperti dalam ilmu alamiah untuk mengatur itu semua.

3. Pengetahuan budaya (The Humanties) : Pengetahuan budaya bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan pernyataan-pernyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti. Pengetahuan budaya (the humanities) dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakup keahlian (disiplin) seni dan filsafat.

Tujuan dari ilmu budaya dasar antara lain :

1. Mengusahakan penajaman kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan profesi mereka.

2. Memberi kesempatan pada mahasiswa untuk memperluas panadangan mereka tentang masalah kemanusiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.

3. Mengusahakan agat mahasiswa, sebagai calon pemimpin bangsa dan negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing tidak jatuh ke dalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin yang ketat. Usaha ini terjadi karena ruang lingkup pendidikan kita amat sempit dan conding membuat manusia spesialis yang berpandangan kurang luas, kedaerahan dan pengkotakan disiplin ilmu yang ketat.

4. Mengusahakan wahana komunikasi para akademisi agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain. Dengan memiliki satu bekal yang sama, para akademisi diharapkan akan lebih lancar dalam berkomunikasi.

Beberapa pokok bahasan yang akan dikembangkan adalah :

· Manusia dan cinta kasih

· Manusia dan keindahan

· Manusia dan penderitaan

· Manusia dan keadilan

· Manusia dan pandangan hidup

· Manusia dan tanggung jawab serta pengabdian

· Manusia dan kegelisahan

· Manusia dan harapan.